Sistem Komunikasi Indonesia (8)
HP dan Internet
A. Sejarah perkembangan HP di indonesia
Pada
dekade tahun 70-an negara-negara maju di eropa menerapkan teknologi seluler
untuk komunikasi. Di Indonesia sendiri baru menerapkan kecanggihan teknologi
komunikasi tersebut belasan tahun kemudian. Dimulai pada tahun 1984 teknologi
seluler pertama kali hadir di Indonesia dengan berbasis teknologi Nordic Mobile
Telephone (NMT).
Di
tahun 1985-1992 ponsel mulai beredar di Indonesia,namun tidak bisa di masukkan
kedalam saku baju atau celana karena bentuknya yang besar dan panjang,dengan
berat rata2 430gram (hampir setengah kilogram).Harga ponselnya juga tidak
murah,berkisar diatas 10 juta per unit.Di tahun ini pula baru dikenal dua
teknologi seluler yaitu NMT-470,modifikasi NMT-450.
Di
akhir 1993 PT Telkom memulai proyek percontohan seluler digital Global System
for Mobile (GSM),dimulai di dua pulau,yakni Pulau Batam dan Pulau Bintan. Di tahun
1994 PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) beroperasi sebagai operator GSM
pertama di Indonesia,dengan mengawali kegiatan operasinya di Jakarta dan
sekitarnya.Karena GSM menggunakan kartu SIM,maka hal itu aman dari penggandaan
dan penyadapan serta mutu prima dan jangkauan luas.
Tahun
1995 proyek Telkom di Batam berlangsung sukses dan di lanjutkan ke
provinsi-provinsi di Sumatra,lalu menjadikan Telkomsel pada 26 mei 1995 sebagai
operator GSM nasional bersama Satelindo.Kemudian di Tahun 1996 Telkomsel dengan
produk kartu Halo-nya sukses di Medan,Surabaya,Bandung,dan Denpasar,kemudian
masuk Jakarta.Di penghujung tahun 1996 ini pula,PT.Excelcomindo Pratama
(Excelcom) berbasis GSM beroperasi di Jakarta sebagai operator GSM ke tiga di
Indonesia.Setelah itu di tahun 1998 Excelcom meluncurkan kartu prabayar Pro-XL
yang memberi alternatif bagi konsumen untuk memilih dengan layanan
roaming.Satelindo menyusul Telkomsel dan Excelcom dengan meluncurkan kartu
prabayar mentari,dengan keunggulan tarif dihitung perdetik,sehingga dalam waktu
singkat menjaring lebih 100.00 pelanggan.
Layanan
pesan singkat,mulai di perkenalkan pada tahun 2000,dan menjadi fenomena di
kalangan pengguna ponsel,karena sangat praktis dan murah biayanya.Di tahun ini
pula PT.Indosat dan PT.Telkom mendapat lisensi sebagai operator GSM 1800
nasional.Layanan seluler kedua BUMN itu kemudian beroperasi pada tanggal 1
Agustus tahun 2001.Babak baru bertelekomunikasi berlanjut di tahun 2003,yaitu
dengan hadirnya Telkom Flexi,yang mengusung teknologi CDMA 2000 1X,kemudian di
belakang Flexi ada Esia dari Bakrie Telecom,Fren & Hepi dari Mobile8,Star
One dari Indosat,Smart dari Lippo Telecom,dan terakhir Ceria dari Sampoerna
Telecom.
Kemudian
ponsel-ponsel yang masuk ke Indonesia juga sejalan dengan perkembangan
operator2 seluler yang telah disebutkan di atas.Kehadiran ponsel di Indonesia
dimulai dari generasi kedua sampai
generasi ke empat. Berikut ulasan
singkat tentang generasi ponsel tersebut :
Generasi Kedua :
Ponsel generasi
ini juga biasa disebut 2G hadir pada pertengahan 1990-an.Beroperasi pada
jaringan GSM dengan menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800
Mhz.Pada generasi ini sinyal analog telah di ubah dengan sinyal
digital.Penggunaan sinyal digital melengkapi ponsel dengan pesan suara,panggilan
tunggu dan SMS.
Generasi Ketiga :
Ponsel
generasi ini juga disebut 3G, fiturnya adalah memungkinkan operator jaringan
untuk memberi para pengguna ponsel ini memiliki jangkauan yang lebih
luas,termasuk internet dan Video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 3
standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution
(EDGE), Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Kelemahan dari generasi 3G ini adalah
biaya yang relatif lebih tinggi, dan kurangnya cakupan jaringan karena masih
barunya teknologi ini.
Generasi Keempat :
Ponsel
generai ini juga disebut 4G.4G merupakan sistem ponsel yang menawarkan babak
baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi wireless yang
telah ada termasuk wireless broadband (WiBro),CDMA, wireless LAN, Bluetooth,
dll.Sistem 4G berdasarkan keragaman jaringan IP,yang memungkinkan pengguna
untuk menggunakan beragam system kapan saja dan dimana saja. 4G juga memberikan
penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global,
dan fleksibilitas utnuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir,4G
memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai
aplikasi multimedia seperti, video conferencing, game on-line, dan lainnya.
B. Sejarah Perkembangan Internet Di Indonesia
Sejarah
internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet
di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat
kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara
para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada
perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian
aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
Sejak
1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris)
dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
1. AWAL INTERNET DI INDONESIA
Berdasarkan
catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia,
UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni
1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu,
Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama
legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994.
Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam
membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan
tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa
artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul “Jaringan komputer biaya murah
menggunakan radio”[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di
Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB di tahun 1989.
Di
sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet
merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum
mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali
pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan
menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat. Lokasi
IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI. Akses awal di IndoNet
mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client
pine pada server AIX.
Mulai
1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet
ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet
di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Pada awal perkembangannya, internet dimulai
dari kegiatan-kegiatan yang bersifat non komersial,
seperti kegiatan-kegiatan berbasis hobi, dan dalam perkembangan selanjutnya kebanyakan diprakarsai oleh kelompok
akademis atau mahasiswa dan ilmuwan yang sebagian pernah terlibat dengan kegiatan
berbasis hobi tersebut melalui upaya membangun infrastruktur telekomunikasi
internet. Peranan pemerintah Indonesia dalam perkembangan jaringan internet di
Indonesia memang tidak banyak, namun juga tidak dapat dikesampingkan, karena
mereka juga turut berperan dalam berkembangnya sebuah sistem informasi di dalam
internet yang kemampuan aksesnya tinggi atau sering disebut dengan Information
Superhighway.
Information
Superhighway telah mencapai Indonesia pada awal 1990-an. Kehadiran ini disambut
hangat oleh kalangan pecinta teknologi pada masa Orba yang saat itu dipelopori
oleh B.J. Habibie sebagai Menristek (1978-1998). Pada 1986 Dewan Riset
Nasional, di bawah naungan Habibie, merekomendasikan pembangunan jasa informasi
Iptek, dan pada 1989 ide ini terlaksana menjadi sebuah rancangan jaringan
informasi IPTEKnet.
Pihak-pihak
di bawah naungan Habibie dengan gencar mempromosikan penggunaan internet. Pada
pertengahan 1990-an dibangun perusahaan-perusahaan internet komersial pertama,
seperti RADNET. ISP (Internet Service Providers) komersil semakin menjamur dan
jumlahnya terus meningkat pada rentang tahun 1995-1996.
Membanjirnya
pengguna internet dan ISP yang mendominasi kota-kota besar seperti Jakarta,
Bandung, dan Yogyakarta menunjukan eksistensi internet yang mulai hadir di
media dan di dunia politik. Berbagai kalangan mulai memanfaatkan internet
sebagai media utama. Kalangan bisnis yang menawarkan iklannya di media mulai
beralih dari media lama seperti suratkabar ke internet. Bagaimanapun juga,
internet memberi keuntungan dalam segi bisnis semacam itu, salah satunya karena
internet menawarkan harga iklan yang lebih murah melalui server WWW (World Wide
Web) dibandingkan harga pasang iklan di suratkabar. Media cetak seperti
suratkabar-suratkabar besar (Kompas, Media Indonesia, dan Republika) juga mulai
membuka akses secara on-line di internet dan secara reguler telah memiliki
bagian yang tetap di internet. Internet ditawarkan sebagai sarana jitu untuk
jasa pekerjaan, menyampaikan informasi mengenai kemajuan medis terbaru,
melakukan pemesanan perjalanan, data pendidikan, dan kebudayaan sebagai jendela
dunia.
Adapun Dampak
Positif (Keuntungan) dan dampak Negatif (Kerugian)
• Dalam
bidang pendidikan
Keuntungan:
1.
Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan
mudah diakses untuk kepentingan pendidikan
2.
Inovasi pembelajaran semakin berkembang dengan
adanya e-learning
3.
Sistem administrasi pada lembaga pendidikan akan
semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK
Kerugiannya:
1.
Akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data
menyebabkan orang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan
2.
Walaupun sistem administrasi suatu lembaga
pendididkan bagaikan sebuah sistem celah,akan tetapi jika terjadi suatu
kecerobohan dalam menjalankan sistem maka akan berakibat fatal
Daftar Pustaka
Sejarah
Perkembangan Internet Di Indonesiahttp://id.shvoong.com/internet-and-technologies/commercial-companies/2040621-sejarah-perkembangan-internet-di-indonesia/#ixzz1IJsLEPIK. Diakses tanggal 12 Juni 2012 jam
18.00 WIB
http://blog.unsri.ac.id/hanna/tau-gak-lu-pade/sejarah-perkembangan-hp-di-indonesia/mrdetail/9591/ Diakses tanggal 12 Juni 2012
jam 21.00 WIB
Komentar
Posting Komentar